NOT KNOWN DETAILS ABOUT CONTOH CERPEN

Not known Details About contoh cerpen

Not known Details About contoh cerpen

Blog Article

Seorang laki-laki tersenyum miring saat melihat satu ekor semut sedang jalan-jalan di dapurnya. Laki-laki itu menuangkan gula ke semut tadi, sementara sang semut yang ukurannya mungil itu langsung terlonjak kaget saat di depan langkahnya turun ratusan ribu butir gula.

Amanda yang melihat Tania tertawa, semakin cemberut dan langsung mengeluh bahwa bibirnya yang terlihat lucu itu akibat ia mencoba ide Tania untuk menggunakan scrub gula pasir saat tidur.

five. Resolusi, menjadi bagian akhir permasalahan pada cerpen. Pada bagian ini terdapat penjelasan dari pengarang mengenai solusi permasalahan yang dialami para tokoh

Sample translated sentence: Beliau menulis novel, tiga cerpen, dan sepuluh ribu perkataan serial satu untuk satu majalah fiksyen di bawah nama yang berbeza setiap bulan.

Jasmine yang merasa kalau diriku benar-benar sedang tidak sehat, kemudian memanggil guru untuk memberitahukan bahwa Putri sepertinya akan pingsan.

Tapi tidak, aku harus mengembalikan dompet ini pada pemiliknya. Tak selang berapa lama setelah aku pulang dari rumah temanku, kukembalikan dompet itu.

Siang itu Viktor dan Budi duduk di sebuah taman. Tak selang beberapa lama lewatlah seorang berpakaian wanita dengan rambut panjang dan sepatu yang tinggi. Sontak keduanya melihat ke arah wanita tersebut. Dan tentu saja keduanya memiliki niatan untuk mengikuti wanita tersebut.

Kami berlima memang tinggal serumah karena patungan untuk membayar kontrakan. Kami beranggapan bahwa kontrak rumah akan jauh lebih murah daripada sewa kos-kosan, ya kan? five orang berada di 1 rumah dalam waktu yang lama membuat kami cukup akrab antara satu dengan yang lainnya. Banyak kegiatan yang telah kami lalui bersama, termasuk olahraga.

Suara alarm begitu keras mengusik tidur Joni yang begitu terlelap. Dia masih mengeliat menahan rasa kantuk. Kemudian perlahan membuka matanya.

Di Eropa, tradisi bercerita lisan mulai berkembang menjadi cerita-cerita tertulis pada awal abad ke-fourteen, terutama sekali dengan terbitnya karya Geoffrey Chaucer Canterbury Tales dan karya Giovanni Boccaccio Decameron. Kedua buku ini disusun dari cerpen cerita-cerita pendek yang terpisah (yang merentang dari anekdot lucu ke fiksi sastra yang dikarang dengan baik), yang ditempatkan di dalam cerita naratif yang lebih besar (sebuah cerita kerangka), meskipun perangkat cerita kerangka tidak diadopsi oleh semua penulis.

Walaupun Dimas sudah besar, ia tak bisa berhenti bertingkah imut dan manja saat bersama keluarganya.

Keesokan paginya aku mulai bekerja dan merasa bahagia, lalu aku mulai mencoba menulis di weblog ku sendiri. Sampai akhirnya detik ini aku bisa sukses berkat tekad yang kuat dan bulat.

Kisah ini benar-benar terjadi padaku saat aku masih muda. Saat itu aku masih miskin, belum mengerti sama sekali apa itu bisnis. Bagaimana bisa mengerti, sedang keluargaku berasal dari golongan yang tidak berada alias miskin. Untuk makan pun kami susah, apalagi menjadi modal untuk membuka usaha sendiri, apakah mungkin? Kekayaan adalah mustahil menurut keluargaku saat itu. Terlalu lama berada dibawah sisi kehidupan, kami pun merasa makin susah, karena kebutuhannya terus bertambah. Di umurku yang ke fifteen aku pun memutuskan untuk merantau karena memang orang tuaku belum memiliki cukup biaya untuk menyekolahkanku. Dengan modal 50ribu, yang mana 20ribunya sudah habis untuk ongkis transportasi, aku pun sampai di sebuah kota besar. Aku sama sekali tidak tahu apa yang harus kulakukan.

Pada suatu sora ibu mengetuk pintu kamarku dan bilang kepadaku “kamu segera mandi ya, Ibu tunggu di luar.” Aku menjawabnya “loh kita mau kemana Bu?

Report this page